Akal sehat merupakan anugerah Allah yang tak ternilai agungnya. Maka jangan biarkan kepentingan duniawi apa pun --sebesar apa pun-- menggusurnya.
Menghargai orang mulai dari yang sederhana dan mudah: memandang wajahnya dan tersenyum saat bersalaman.
Allãh memuliakan kita dengan menganugerahi kita akal budi; maka tidak selayaknya kita merendahkan diri kita sendiri dengan menyia-nyiakannya
Berusahalah selalu berbuat baik kepada hamba Allah; bukan demi mendapatkan balasannya, tapi demi mendapatkan ridaNya.
Dalam pergaulan hidup, kita dan pihak lain --orangtua-anak; suami-isteri; pemerintah-rakyat; saudara; kawan-- mempunyai *hak* dan *kewajiban*. Alangkah indahnya pergaulan bila masing-masing lebih memperhatikan *kewajiban* nya daripada hanya menuntut *hak* nya.
Jangan menyepelekan dosa terhadap sesama manusia. Dosa kita terhadap Allah mudah dimintakan ampun dan Allah Maha Pengampun; tapi dosa terhadap manusia, tak akan diampuni Allah sebelum manusia yang disalahinya memaafkannya.
Sering kali perbedaan di antara kita hanyalah karena perbedaan sudut pandang; sedang Maksud kita sama. Maka kita perlu melihat maksud orang yang berbeda dengan kita atau berbaiksangka kepadanya
Kesombongan tidak mampu menutupi kebodohan, bahkan justru meperjelas. Kebodohan hanya bisa terkikis oleh kerendahan hati untuk terus belajar.
Kesibukan kita melihat kekurangan dan kesalahan orang lain bisa membuat kita lengah terhadap kekurangan dan kesalahan diri sendiri.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita bisa memperoleh manfaat dari kelebihan orang dan mengabaikan kekurangannya.

Mata Air

Menyambut Tahun Baru 2018

Tetang Azab Allah

Renungan Rajab

Permainan Sepakbola

Galeri Gusmus